Postingan

HM Rasyidi dan Harun Nasution

A. HM RASYIDI Biografi HM Rasyidi Nama lengkapnya adalah Prof. Dr. Haji Muhammad Rasyidi yang dilahirkan di Kotagede pada 20 Mei 1915. Ayahnya bernama Atosudiglo, seorang pengusaha batik yang sukses dan berpengaruh.  Pendidikan dasar HM Rasyidi ia tempuh di sekolahan Ongkoloro. Setelah itu ia melanjutkan di sekolah Muhammadiyah yang waktu itu terkenal dengan nama Kweekschool Muhammadiyah. Kemudian melanjutkan ke perguruan Muhammadiyah karena disamping mempelajari ilmu pengetahuan ia juga tertarik untuk mempelajari ilmu agama. Pada tahun 1931 M ia melanjutkan pendidikannya ke Mesir di Madrasah Daarul Ulum untuk persiapan sebelum memasuki sekolah tinggi, disana ia mendalami ilmu-ilmu keislaman seperti Bahasa Arab, Tafsir, Hadits, dan Fiqih. Setelah ia mempelajari ilmu-ilmu di Daarul Ulum kemudian ia melanjutkan kuliah di Universitas Kairo dan mendalami filsafat agama. Pada tanggal 14 November 1945 beliau diangkat menjadi Menteri Negara pertama dalam Kabinet Syahrir I. Tepatnya pada tangg

Hasan Hanafi Dan Ismail Faruqi

A. HASAN HANAFI Biografi Hasan Hanafi Hasan Hanafi lahir pada tanggal 13 Februari 1935 di Mesir. Pendidikan dasarnya di Madrasah Sulaiman Gawaiys dan melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi (SMA) di Madrasah Khalil Agha. Lalu beliau melanjutkan pendidikannya di Universitas Kairo, Mesir jurusan Filsafat kemudian melanjutkan ke Doktorat d'etat La Sorbone Perancis dan meraih gelar doktor pada tahun 1966. Masa kecil Hasan Hanafi dekat dengan penjajahan dan bangsa asing sehingga dalam jiwanya tumbuh sikap patriotik dan nasionalisme. Pengalaman semasa muda yang beliau lalui menjadikannya mengabdikan diri dalam kegiatan-kegiatan pergerakan di Mesir dan perjalanannya ke banyak negara serta pengalamannya mendalami ilmu membuat analisis dan pemikirannya yang semakin tajam  sehingga memacu semangatnya untuk menulis dan mengembangkan pemikiran baru untuk membantu menyelesaikan masalah dalam dunia Islam. Karya Hasan Hanafi a. Essai sur la Methode d'Exegese (Esai tentang metode penafsiran)

Pemikiran Kalam Muh Abduh dan Muh Iqbal

 A. MUHAMMAD ABDUH Biografi Muh Abduh Muh Abduh nama lengkapnya adalah Muhammad Abduh Hasan Khairullah. Beliau lahir di Mesir pada tahun 1849 M. Ayahnya bernama Abduh bin Hasan Choirullah dan ibunya bernama Junainah binti Utsman Al-Kabir. Muh Abduh belajar membaca, menulis, dan menghafal Al Quran di Desa Kuttab, kemudian melanjurkan belajar di Al Azhar Mesir pada tahun 1862 M. Ia menikah saat usia 16 tahun. Ketika melancarkan gerakan pembaharuannya, Muh Abduh serta muridnya yang bernama Muh Rasyid Ridha menerbitkan majalah Al Manar, yang bertujuan untuk memberantas taklid, bid'ah. dan kemujudan yang dipandang sebagai penyebab kemunduran umat islam.  Pemikiran Muh Abduh a. Kedudukan akal dan fungsi wahyu, yaitu dengan membebaskan akal pikiran dari belenggu taqlid yang menghambat perkembangan pengetahuan agama serta memperbaiki gaya bahasa Arab yang digunakan dalam percakapan maupun tulisan media massa. b. Kebebasan manusia dan falisme, menurut beliau, di samping memiliki daya pikir,

Aliran Ahlussunnah Salaf dan Aliran Ahlussunnah Khalaf

 A. ALIRAN AHLUSSUNNAH SALAF Sejarah Perkembangan Aliran Ahlussunnah Salaf Kata Salafiyah berasal dari kata kerja salafa, yaslufu, salafan yang berarti sudah berlalu, sudah lewat, atau yang terdahulu. Gerakan Hanabilah yang memberi istilah Salaf pada abad ke-4 H dengan mempertalikan dirinya kepada pendapat-pendapat Imam Ahmad bin Hanbal yang menghidupkan dan mempertahankan pendirian Ulama Salaf. Masa Salaf adalah masa Nabi, Sahabat, dan Tabi'in. Abad ke-7 H, gerakan salaf mendapat dorongan baru yang muncul dari seorang yang sangat energik dari Siria yaitu Ibnu Taimiyah. Beliau menggalang kekuatan dan kesatuan umat saat kota Damaskus diserang dan dikepung oleh tentara Mongol.  Abad ke-12, pemikiran salaf dibangkitkan kembali oleh tokoh pemikir dan pergerakan dari Hijaz yaitu Syekh Muhammad bin Abdul Wahab yang mendengungkan semangat untuk kembali kepada ajaran islam yang murni bersumber dari Al Quran dan Sunnah.  Pada masa kini muncul Salafiyah yang cenderung kembali ke masa murni I

Aliran Mu'tazilah dan Aliran Syi'ah

 A. ALIRAN MU'TAZILAH Sejarah Perkembangan Aliran Mu'tazilah Aliran Mu’tazilah pertama kali muncul di Kota Basrah (Iraq) pada abad ke 2 H, tepatnya ketika masa pemerintahan khalifah Abdul Malik bin Marwan dan khalifah Hasyim bin Abdul Malik. Aliran ini dipelopori oleh salah seorang penduduk Basrah yaitu Wasil bin Atha’, ia adalah mantan murid dari Hasan Al Basri. Wasil bin Atha’ berpendapat jika muslim yang berbuat dosa besar itu bukan mukmin, bukan pula kafir, tetapi fasik. Akan tetapi, Imam Hasan Al Basri berpendapat jika mukmin yang berdosa besar masih berstatus mukmin. Inilah awal kemunculan paham ini dikarenakan perselisihan antara murid dan guru. Tokoh Aliran Mu'tazilah  a. Wasil bin Atha’. Pemikiran beliau adalah : - Mukmin yang melakukan dosa besar dihukumi tidak mukmin dan tidak pula kafir, tetapi fasik dan keberadaan orang tersebut diantara mukmin dan kafir. - Mengenai perbuatan manusia. Manusia memiliki kebebasan, kemampuan, dan kekuasaan untuk melakukan atau tid

Aliran Jabariyah dan Aliran Qadariyah

A. ALIRAN JABARIYAH Asy Syahratani mengartikan Jabariyah yaitu menolak adanya perbuatan dan menyandarkan semua perbuatan kepada Allah Swt. Artinya, manusia tidak punya andil sama sekali dalam melakukan perbuatannya, melainkan Tuhan yang menentukan segala-galanya. Paham Jabariyah pertama kali diperkenalkan oleh Ja'ad bin Dirham, kemudian disebarluaskan oleh Jahm bin Shafwan dari Khurasan. Dalam perkembangannya, paham ini juga dikembangkan oleh tokoh lainnya, yaitu Al Husein bin Muhammad Najjar dan Ja'ad bin Dirrar. Tokoh-Tokoh Aliran Jabariyah : Ja'ad bin Dirham dan Jahm bin Shafwan, An Najar dan Adh Dirrar.              a. Jabariyah Ekstrim, segala perbuatan manusia bukan merupakan perbuatan yang timbul dari                     kemauannya sendiri, tetapi perbuatan yang dipaksakan atas dirinya sendiri.               b. Jabariyah Moderat, Tuhan memang menciptakan perbuatan manusia, baik perbuatan jahat maupun baik. Tetapi manusia mempunyai bagian-bagian di dalamnya.  Ajaran

Aliran Khawarij dan Syiah

 A. Aliran Khawarij a. Sejarah Munculnya Aliran Khawarij   Khawarij dalam terminology ilmu kalam adalah suatu sekte/kelompok/aliran pengikut Ali bin Abi Thalib RA yang keluar meninggalkan barisan karena ketidaksepakatan terhadap keputusan Ali bin Abi Thalib RA yang menerima arbitrase (tahkim, dalam perang Siffin pada tahun 37 H/ 648 M, dengan kelompok bughat(pemberontak) Muawiyah bin Abi Sofyan perihal persengketaan khilafah. Kelompok khawarij pada mulanya memandang bahwa Ali bin Thalib dan pasukannya berada di pihak yang benar karena Ali bin Abi Thalib adalah khalifah yang sah yang telah dibaiat oleh umat muslim. Sedangkan Muawiyah berada di pihak yang salah karena memberontak khalifah yang sah. Menurut kelompok khawarij, Ali harusnya menang melawan Muawiyah. Tetapi karena Ali menerima ajakan Muawiyah untuk berdamai yang sebenarnya ada maksud terselubung, akhirnya Muawiyah yang memenangkan peperangan itu.  Peristiwa tahkim menghasilkan keputusan bahwa Ali turun sebagai khalifah da